Deskripsi Alat Tangkap Purse Seine
Purse seine
adalah alat penangkapan ikan yang berbentuk kantong dilengkapi dengan cincin
dan tali purse line yang terletak
dibawah tali ris bawah berfungsi menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi
dengan cara menarik purse line
tersebut sehingga jaring membentuk kantung. Alat penangkapan ikan purse seine ini termasuk ke dalam
klasifikasi pukat kantong (Nedelec, 2000).
Gambar 1. Purse Seine (a) purse ring
Sumber : http://www.eurocbc.org/page371.html
Disebut pukat cincin karena alat tangkap ini
dilengkapi dengan cincin. Fungsi cincin dan tali kerut tersebut adalah jaring
yang semula tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir
penangkapan (Subani dan Barus, 1989). Satu unit purse seine
terdiri dari jaring, kapal, dan alat bantu tangkap. Bagian-bagian purse seine :
Gambar 2. Bagian-bagian dari Purse Seine
Sumber : www.penyuluhp.blogspot.com
a)
Kantong (bag,
bunt)
Kantong adalah bagian jaring yang membentuk suatu kantong saat dilakukan
penarikan tali kolor. Bagian ini
berfungsi sebagai untuk mengurung/mengumpulkan ikan. Bagian ini memiliki
ukuran mata jaring yang lebih kecil dibandingkan dengan mata jaring
yang terletak pada sayap sehingga diharapkan ikan-ikan yang telah terkumpul pada bagian kantong
tidak dapat meloloskan diri.
b)
Badan jaring
Badan jaring terletak
pada bagian kiri dan kanan dari pada kantong.
Material pembentuknya adalah nylon PACf
210 D/6, yang berfungsi sebagai pengiring ikan kebagian jaring. Dengan demikian maka ikan-ikan akan dengan
mudah terkumpul pada bagian kantong.
c)
Mata Penguat (Selvage)
Mata Penguat (Selvage) berfungsi untuk melindungi bagian tepi dari
jaring utama. Bahan pembuatnya adalah polyester, atau dibuat sama dengan
bahan jaring utama. Ukuran mesh size sama dengan jaring
utama, tetapi dengan benang lebih
besar
d)
Pelampung (float)
Sesuai dengan namanya
sudah barang tentu pelampung ini berfungsi sebagai alat untuk mengapungkan
sesuatu alat atau bagian-bagian alat tertentu adari suatu jenis alat sesuai
dengan tujuannya. Ada beberapa fungsi
dari pelampung pada pukat cincin yaitu :
1)
Sebagai pengapung untuk memberikan adanya daya
apung pada alat secara keseluruhan yang dioperasikan dipermukaan air.
2)
Sebagai material pengapung untuk mempertahankan
jaring pukat cincin agar selalu berada di permukaan air.
3)
Sebagai tanda atau batas mengurung ikan pada saat
operasi penangkapan, sehingga ikan tidak
lolos melewati permukaan air.
Pelampung yang digunakan pada bagian sayap dan
badan jaring adalah pelampung dengan tipe Y-30 dan tipe Y-8,
sedangkan pelampung yang digunakan pada bagian kantong adalah pelampung dengan
tipe Y-60 karena pada bagian kantong memiliki beban yang sangat besar,
yang diakibatkan oleh adanya hasil tangkapan sehingga perlu adanya gaya apung
yang sangat besar pula.
Ada 2 pelampung dengan 2 bahan yang sama
yakni synthetic fiber. Pelampung Y-50 dipasang dipinggir kiri dan kanan
600 buah dan pelampung Y-80 dipasang di tengah sebanyak 400 buah. Pelampung
yang dipasang di bagian tengah lebih rapat dibanding dengan bagian pinggir.
Gambar 3. Float
e)
Sayap (wing)
Sayap terletak pada bagian kiri
dan kanan badan jaring, dengan
material pembentuknya nylon PACf
210 D/6. sayap
jaring berfungsi sebagai alat untuk
mengiring ikan kedalam areal tangkap dari alat ini.
f)
Pemberat (sinker,
lead)
Pemberat (singker) pada jaring berfungsi untuk
dapat menarik jaring kebawah secara fertikal agar jaring dapat terentang dengan
sempurna. Material pembentuk pemberat
yang digunakan adalah timah hitam yang diletakan pada bagian sayap dari pada
jaring.
g)
Tali temali
Beberapa tali temali pada alat tangkap pukat cincin
sesuai dengan fungsinya adalah sebagai berikut:
1)
Tali pelampung berfungsi sebagai tempat pelampung
dan digunakan untuk dapat menempatkan pelampung dan merupakan penghubung antara
pelampung yang satu dengan pelampung yang lain. Tali pelampung, terbuat
dari bahan PE Ø 10mm, panjang 420m.
2)
Tali ris berfungsi sebagai tempat untuk
mengantungkan daging jaring, dan merupakan penghubung antara tali
pelampung juga berfungsi sebagai tempat
untuk mengikat pepetan sebelah atas. Tali ris atas, terbuat dari bahan PE Ø 6mm
dan 8mm, panjang 420m.
3)
Tali pemberat berfungsi untuk
menempatkan/memasang pemberat yang satu dengan yang lain, serta berfungsi
sebagai penghubung dengan jaring pada tepi bagian bawah. Tali pemberat, terbuat dari
bahan PE Ø 10mm, panjang 450m
4)
Tali cincin (tali kolor) berfungsi untuk
mengantungkan cincin. yang dipasang diantara tali pemberat dengan cincin
sepanjang bahagian dasar dari pada jaring. yang dimaksudkan untuk menutup
bagian sisi tepi jaring pada waktu ‘’pursing’’. Tali kolor, terbuat dari bahan kuralon Ø
26mm, panjang 500m.
5)
Bridle line Tali tempat untuk mengantungkan tepi
jaring (selvage) sebelah samping yang berfungsi untuk menarik tali pemberat
serta tali kolor kepermukaan.
6)
Tali sama-sama Tali yang dipasangkan pada bagian
ujung sebelah kiri dan kanan jaring yang dapat berfungsi untuk mempertemukan
kedua ujung jaring serta dapat berfungsi sebagai alat bantu (perahu semang)
sebagai tanda untuk dapat mengetahui ujung jaring pada waktu penebaran
(setting).
7)
Tali bantu Tali yang dipasang untuk memisahkan
sero dengan tali jangkar. Tali ini juga khusus dipakai untuk membantu dalam
penangkapan dengan cara melingkar sero.
Mesh size (lebar mata jaring) merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan pada jaring purse
seine, karena berhubungan langsung dengan ukuran ikan yang menjadi tujuan
penangkapan dan banyaknya ikan yang tertangkap. Pemilihan mesh size yang terlampau kecil
menyebabkan sinking speed akan
menurun, tetapi mesh size yang
terlampau besar akan mengakibatkan tangkapan banyak yang tangkapan yang lolos
atau terjerat. Disamping itu ikan yang sudah terjerat sangat sulit untuk
dikeluarkan dan memakan waktu untuk mengeluarkannya sehingga dapat merugikan.
Menurut Fridman (1973), bahwa disamping mesh
size, hal lain yang juga penting diperhatikan adalah ukuran benang (twine size). Seluruh bagian dari purse seine kecuali pada bagian bunt
(kantong) dibuat dari netting dengan
ukuran twine yang sama besar.
Badan utama merupakan bagian terbesar dari jaring (70 – 80 %), harus dibuat
dari netting dengan twine yang tipis
sehingga bisa lebih ringan. Sedangkan pada bagian bunt dibuat
dengan twine yang tebal dan lebih
besar dari pada twine yang terdapat
pada lajur netting yang berdekatan
dengan bunt.
Gambar 4. Pelampung dan ring pada purse seine
Sumber : rizarahman.staff.umm.ac.id/files/2010/03/M_7_Purse-Seine.pdf
Alat tangkap purse seine ini tersusun atas beberapa bagian yaitu badan jaring dan tali temali. Konstruksi dari bagian-bagian tersebut adalah bagian jaring, nama bagian jaring ini belum mantap tapi ada yang membagi menjadi 2 bagian yaitu “bagian tengah” dan “jampang”. Namun yang jelas badan jaring terdiri dari 3 bagian yaitu: jaring utama, bahan nilon 210 D/9 #1”. Jaring sayap, bahan dari nilon 210 D/6 #1”, dan jaring kantong, nilon #3/4”. Srampatan (selvage), dipasang pada bagian pinggiran jaring yang fungsinya untuk memperkuat jaring pada waktu dioperasikan terutama pada waktu penarikan jaring. Bagian ini langsung dihubungkan dengan tali temali. Srampatan (selvage) dipasang pada bagian atas, bawah, dan samping dengan bahan dan ukuran mata yang sama, yakni PE 380 (12, #1”). Sebanyak 20,25 dan 20 mata.
Kemudian ada pemberat yang terbuat dari timah hitam sebanyak 700 buah dipasang pada tali pemberat. Dan cincin yang terbuat dari besi dengan diameter lubang 11,5 cm, digantungkan pada tali pemberat dengan seutas tali yang panjangnya 1m dengan jarak 3m setiap cincin. Kedalam cincin ini dilakukan tali kolor (purse line). Parameter utama dari alat tangkap purse seine ini adalah dari ukuran mata jaring dan ketepatan penggunaan bahan pembuat alat tersebut (Nedelec, 2000).
Pengoperasian alat tangkap ini dibutuhkan unit penangkapan yaitu berupa kapal. Kapal ini berfungsi ketika pengoperasian yaitu untuk melingkarkan jaring pada gerombolan ikan. Kapal yang digunakan yaitu jenis kapal purse seine yang biasanya kapal ini terbuat dari bahan kayu. Untuk ukuran kapal ini cukup relatif tergantung dari skala penangkapan mulai dari yang ukurannya kecil antara 10-30 GT dengan kekuatan mesin 20 HP, ukuran sedang antara 30-50 GT dengan kekuatan mesin 120 HP, hingga ukuran yang besar 50-100 GT dengan kekuatan mesin 300-360 HP (Ayodyoa, 1975).
Purse seine dapat dibedakan atas berbagai segi. Ada yang membedakan berdasarkan ada tidaknya kantong, sehingga dikenal ada purse seine berkantong dan purse seine tanpa kantong. Akan tetapi, ada juga yang membedakan berdasarkan jumlah kapal yang digunakan sehingga dikenal one boat purse seine dan two boats purse seine. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardine purse seine, dan sebagainya.
Purse seine dapat digunakan pada fishing ground dengan kondisi yang a spring layer of water temperature adalah areal permukaan laut, jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air dan kondisi laut dalam keadaan bagus dan tenang. Kedalaman perairan yang dapat di operasiakan alat purse seine yaitu 15 m-50 m dari permukaan laut tergantung besarnya alat tangkap tersebut. Purse seine banyak dioperasiakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan pantai selatan Jawa Cilacap dan Prigi (Subani dan Barus, 1989).
Berikut adalah kelebihan dari one boat purse seine dan two boats purse seine :
a. Kelebihan One boat purse seine
- Cara operasi lebih mudah. Pada operasi malam hari, lebih mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat system, sedang untuk two boat system lebih cenderung hanya untuk menangkap jenis-jenis ikan yang bergerak dengan pergerakan yang cepat pada siang hari.
- Memungkinkan pemakaian kapal yang lebih besar, dengan demikian area operasi akan menjadi lebih luas.
- Pengaruh cuaca relatif kecil (lebih dapat dikuasai, dengan demikian jumlah operasi akan lebih banyak.
- Menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dan pekerjaan lain di dek memungkinkan dimekanisir, sehingga kerja akan lebih efisien.
- Dengan ukuran jaring yang sama, ukuran kapal akan lebih besar dibanding two boat system.
b. Kelebihan Two boats purse seine
1) Teoritis waktu yang diperlukan untuk melingkari gerombolan ikan akan menjadi sekitar seperdua dari waktu yang diperlukan oleh one boat system. Oleh karena gerombolan ikan mudah dilingkari dan dapat dilakukan dengan cepat, diharapkan akan mendapatkan catch yang besar.
2) Sifat ikan, kondisi fishing ground (angin, arus, gelombang, dan lain-lain), kondisi saat operasi, dan sebagainya akan mempengaruhi penentuan sistem yang dipakai.
Sistem Operasi Alat Tangkap Purse Seine
Prinsip Penangkapan
Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah melingkari sekumpulan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding vertikal, dengan demikian gerakan ikan ke arah horizontal dapat dihalangi. Setelah itu bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari ke arah bawah jaring.
Metode Penangkapan
Sebelum dilakukan penangkapan Pertama-tama harus menemukan gerombolan ikan. Ciri-ciri adanya gerombolan ikan biasanya ditandai dengan:
1) Adanya perubahan warna air laut, karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan air.
2) Ikan-ikan melompat-lompat dekat permukaan .
3) Adanya buih-buih dekat permukaan laut akibat udara yang dikeluarkan ikan.
4) Burung-butung yang menukik dan menyambar di permukaan.
Hal-hal tersebut diatas biasanya terjadi pada saat senja atau pagi hari, Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu seperti fish finder waktu operasipun tidak lagi terbatas pada dini hari atau senja hari.
Setelah gerombolan ikan ditemukan perlu diketahui pula swimming direction, swimming speed, density, hal-hal ini perlu dipertimbangkan lalu diperhitungkan pula arah, kekuatan, kecepatan angin, dan arus, sesudah hal-hal diatas diperhitungkan barulah jaring dipasang. Penentuan keputusan ini harus dengan cepat, mengingat bahwa ikan yang menjadi target terus dalam keadaan bergerak, baik oleh kehendaknya sendiri maupun akibat dari bunyi-bunyi kapal, jaring yang dijatuhkan dan lain sebagainya. Tidak boleh luput pula dari perhitungan ialah keadaan dasar perairan, dengan dugaan bahwa ikan-ikan yang terkepung berusaha melarikan diri mencari tempat aman yang dengan demikian arah perentangan jaring harus pula menghadang ikan-ikan yang terkepung dalam keadaan kemungkinan ikan-ikan tersebut melarikan diri ke kedalaman yang lebih dalam.
Dalam waktu melingkari gerombolan ikan kapal dijalankan cepat dengan tujuan supaya gerombolan ikan segera terkepung. Setelah selesai, purse seine ditarik dengan demikian bagian bawah jaring akan tertutup. Melingkari gerombolan ikan dengan jaring adalah dengan tujuan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri dalam arah horizontal. Sedang dengan menarik purse line adalah untuk mencegah ikan-ikan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri ke bawah. Antara dua tepi jaring sering tidak dapat tertutup rapat, sehingga memungkinkan menjadi tempat ikan untuk melarikan diri. Untuk mencegah hal ini, dipakailah galah, memukul-mukul permukaan air dan lain sebagainya. Setelah purse line selesai ditarik, barulah float line serta tubuh jaring (wing) dan ikan-ikan yang terkumpul diserok/ disedot ke atas kapal.
Pada operasi
malam hari, mengumpulkan/ menaikkan ikan ke permukaan
laut dilakukan dengan menggunakan cahaya. Biasanya dengan fish finder bisa diketahui kedalaman
dari gerombolan ikan, juga besar dan densitasnya. Setelah posisi ini tertentu
barulah lampu dinyalakan (ligth intesity)
yang digunakan berbeda-beda tergantung pada besarnya kapal, kapasitas sumber
cahaya. Juga pada sifat phototxisnya ikan yang menjadi tujuan penangkapan.
Pada penangkapan ikan dengan
alat tangkap purse seine, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan
disiapkan terlebih dahulu.
1. Persiapan dan perbekalan
Adapun persiapan yang dilaksanakan meliputi :
bahan bakar, minyak pelumas, es (bahan pengawet ikan), bahan makanan, air
tawar, bahan-bahan
rumpon, dan penyusunan alat tangkap ikan. Dapat juga memasang rumpon beberapa waktu
sebelum penangkapan.
Penataan jaring di atas dek kapal biasanya antara
pelampung badan jaring dan pemberat (termasuk cincin) dipisahkan. Bagian atas
jaring yang berpelampung dipersiapan diturunkan paling awal kemudian diikuti
dengan badan jaring dan selanjutnya pemberat beserta cincin-cincinnya. Cincin
disusun secara berurutan sehingga jaring tidak kusut pada saat diturunkan.
Penataan jaring disesuaikan dengan arah putaran
baling-baling kapal dan arah pelingkaran jaring. Arah putaran baling-baling
kapal kekiri maka penyusunan alat tangkap di bagian lambung kiri kapal,
demikian pula jika putaran baling-baling kekanan, maka alat tangkap disusun di
lambung kanan. Sedangkan penyusunan jaring diburitan dapat dilakukan pada kapal
dengan baling-baling putar kanan maupun kiri (Gambar 6).
Gambar 6. Penataan jaring purse seine
Sumber :
http://ridnoridwan.blogspot.com/2011/03/operasi-penangkapan-dengan-purse-seine.html
2.
Setting
Operasi penangkapan ikan dengan purse seine
dimulai dengan menurunkan alat tangkap. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan setting yaitu : arah angin, arah arus, arah kawanan ikan, arah
datangnya sinar matahari. Kedudukan kawanan ikan dan jaring harus berada di atas angin, sehingga
kapal berada di bawah angin. Dengan demikian kapal
akan menjauhi jaring. Sedangkan terhadap arah arus sebaliknya, jaring dan
kawanan ikan di bawah arus sedangkan kapal berada di bawah arus. Terhadap
gerakan kawanan ikan jaring harus menghadang didepannya, sedangkan kapal berada
di bawah kawanan ikan.
Operasi penangkapan ikan dengan purse seine pada
siang hari harus memperhatikan arah datangnya sinar matahari, yaitu jaring dan
kawanan ikan harus diletakan ke arah datangnya sinar matahari.
Seting diawali dengan menyatukan tali kerut
dengan tali ujung sayap dan kemudian diikatkat pada sebatang bambu yang diberi
pelampung, pada operasi penangkapan tanpa menggunakan skiff boat pelampung ini
dibawa oleh seorang yang berenang mencebur ke laut . Adapun kegiatan setting sebagai
berikut :
a) Mula-mula rumpon diangkat ke atas
kapal, pada saat itu lampu
penerangan dimatikan dan digantikan dengan lampu bantu yang diturunkan dengan pelampung disertai dengan rumpon bantu (rumpon yang tidak dijangkarkan ke dasar perairan).
b) Rumpon bantu akan
hanyut menjauhi kapal, kira-kira 30 m dari kapal, maka
kapal mengangkat jangkar dan menjauhi
rumpon sejauh lebih kurang 50 m.
c) Kapal bergerak
dengan kecepatan penuh mengelilingi rumpon dengan jarak 50 m sebanyak 1 sampai
dengan 2 kali putaran.
d) Setelah sesuai posisi yang tepat, seseorang yang memegang tiang bambu diperintahkan
turun ke air.
e) Kapal tetap melingkari rumpon tersebut menuju ke orang yang memegang tiang tersebut setelah dekat dengan
pemegang tiang tersebut kapal berjalan lambat dan mesin stop ketika tiang telah
diambil ke atas kapal.
3.
Hauling
Pengangakat jaring dimula setelah ujung jaring yang
diberi tiang dinaikan ke atas kapal (Gambar 7).
Gambar 7. Penataan jaring purse seine
Sumber :
http://ridnoridwan.blogspot.com/2011/03/operasi-penangkapan-dengan-purse-seine.html
Adapun langkah langkah proses hauling adalah sebagai berikut :
a) Tali kerut dan tali ujung sayap dipisahkan.
b) Tali kerut ditarik dengan gardan sampai dengan jaring lingkar mengkerut (seluruh cincin naik ke atas dek).
c) Badan jaring ditarik dari kedua ujungnya hingga tinggal bagian kantongnya saja ikan yang berada dikantong dinaikan keatas kapal.
d) Setelah ikan naik semua maka jaring disusun kembali dan siap dioperasikan kembali.
Hal-hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapan
a . Kecerahan perairan
Transparasi air penting diketahui untuk menentukan kekuatan atau banyak sedikit lampu. Jika kecerahan kecil berarti banyak zat-zat atau partikel-partikel yang menyebar di dalam air, maka sebagian besar pembiasan cahaya akan habis tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut, dan akhirnya tidak akan menarik perhatian atau memberi efek pada ikan yang ada yang letaknya agak berjauhan.
b . Adanya gelombang
Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar jelas akan mempengaruhi kedudukan lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan akhirnya menimbulkan sinar yang menakutkan ikan (flickering light). Makin besar gelombang makin besar pula flickering light-nya dan makin besar hilangnya efisiensi sebagai daya penarik perhatian ikan-ikan maupun biota lainnya menjadi lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa, misalnya dengan memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau dengan menempatkan under water lamp.
c. Sinar bulan
Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan menggunakan lampu (ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang untuk penangkapan dengan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya lampu terbias sempurna ke dalam air.
d. Musim
Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapat memberikan dampak positif untuk penangkapan yang menggunakan lampu, misalnya terhadap pengaruh gelombang besar, angin dan arus kuat. Penangkapan dengan lampu dapat dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim asalkan angin dan gelombang tidak begitu kuat.
e. Ikan dan binatang buas
Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahaya lampu, namun umumnya lebih didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan besar (pemangsa) umumnya berada di lapisan yang lebih dalam sedang binatang-binatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada di tempat-tempat gelap mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut. Binatang-binatang tersebut sebentar-sebentar menyerbu (menyerang) ikan-ikan yang bekerumun di bawah lampu dan akhirnya mencerai beraikan kawanan ikan yang akan ditangkap.
f. Panjang dan kedalaman jaring
Untuk purse seine yang beroperasi dengan satu kapal digunakan jaring yang tidak terlalu panjang tetapi agak dalam karena gerombolan ikan di bawah lampu tidak bergerak terlalu menyebar . jaring harus cukup dalam untuk menangkap gerombolan ikan mulai permukaan sampai area yang cukup dalam di bawah lampu.
g. Kecepatan kapal saat mengelilingi gerombolan ikan
Jika kapal dijalankan cepat maka gerombolan ikan dapat segera terkepung.
h. Kecepatan menarik purse line
Purse line harus ditarik cepat agar ikan jangan sampai melarikan diri ke bawah.
Ikan Target dan Tangkapan Selain Ikan Target
Ikan target alat tangkap purse seine ini adalah ikan pelagic yang hidupnya di sekitar permukaan dan bergerombol. Karena itulah digunakan alat bantu tangkap untuk mengumpulkan ikan target. Ikan target dari alat tangkap purse seine, yaitu :
1. Teri
2. Cumi-cumi
3. Bentang
4. Kembung
5. Bonga
6. Layang
7. Ikan Layaran
8. Skipjack Tuna
9. Yellowfin Tuna
10. Bigeye Tuna
11. Tongkol krai (Frigate tuna)
12. Tongkol como (Kawa-kawa/ Eastern little tuna)
13. Tenggiri (Narrow-barred Spanish mackerel)
14. Cucut botol (Longnose velvet dogfish)
15. Cucut martil/capingan (Scalloped Hammerhead sharks, Wingehead)
16. Cucut lanjam (Spinner shark)
17. Selar kuning (Yellowstripe scad)
18. Sunglir (Rainbow runner)
19. Tetengkek (Torpedo scad)
20. Japuh (Rainbow sardine)
21. Tembang (Goldstripe sardinella)
22. Lemuru (Bali sardinella)
23. Siro (Spotted sardinella)
24. Slengseng (Spotted chub mackerel)
25. Golok-golok (Dorab wolf-herring)
26. Alu-alu/ Manggilala/Pucul (Great barracuda)
27. Cendro/Saku/Kacangan/Kajang/Loncong (Needle fishes)
28. Manyung (Giant catfish)
29. Bawal hitam (Black pomfret)
30. Bawal putih (Silver pomfret)
31. Swanggi (Purple-spotted bigeye)
32. Layur (Hairtails)
33. Peperek (Slipmouths or Pony fishes)
34. Beloso/Buntut kerbo (Greater lizardfish)
35. Kuniran (Sulphur goatfish)
36. Kurisi (Threadfin bream)
37. Pari kembang/Pari macan (Stingrays)
38. Ikan kakap merah/Bambangan (Red snappers)
39. Kakap putih (Barramundi, Giant sea perch)
40. Lencam (Emperors)
41. Ekor kuning (Redbelly yellowtail fusilier)
42. Kupas-kupas (Wire-netting leatherjacket)
43. Salmon
44. Udang Jerbung/Udang putih (Banana prawn/ White shrimp)
Sedangkan ikan yang tertangkap tetapi bukan ikan target atau by catch yaitu :
1. Hiu
2. Penyu
3. Lumba-lumba
4. Pari
Daftar Pustaka
Ayodyoa, 1972. Kapal Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nedelec. 2000. FISH LAMPS. Japanese Fishing Gear and Methods Textbook for Marine Fisheries Research Course. Japan. 18 Oktober 2010 (terhubung berkala) http:// fisheries.com/index.html
Rahman, Riza. 2010. Purse Seine (Pukat Cincin). rizarahman.staff. umm.ac.id/files/2010/03/M_7_Purse-Seine.pdf Ridwan, Rino. 2011. Operasi Penangkapan dengan Purse Seine. http://ridnoridwan.blogspot.com /2011/03/operasi-penangkapan-dengan-purse-seine.html
Subani, W. dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia Jurnal Penelitian Perikanan Laut Nomor : 50 Tahun 1988/1989. Edisi Khusus. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian
EmoticonEmoticon